Loading...
Ajal seorang manusia tidak ada satu pun yang mengetahuinya.
Seperti yang dialami Ferdinan Sumarauw Daniel, warga Lingkungan VI, Kelurahan Banjer, Kecamatan Tikala, Kota Manado, Sulawesi Utara.
Ia meninggal dunia 4 jam setelah mengucapkan dua kalimat syahadat dan menjadi mualaf.
Pedi–sapaan akrabnya–mengucapkan dua kalimat syahadat dan mengakui keislamannya sekitar pukul 15.00 WITA, Senin (26/8).
Ia dituntun Imam Masjid At Thohirin, Abdullah M Ismail. Pedi pun mendapatkan nama Islami, yaitu Hidayatullah Daniel.
Diketahui, pria ini meninggal dunia karena penyakit asma akut yang sejak sebulan lalu bertambah parah.
Ia meninggal setelah 4 jam menjadi mualaf, tepatnya sekitar pukul 19.30 WITA.
Tetangga Pedi, Madzabullah Ali, mengatakan keinginan Pedi masuk islam tiba-tiba diucapkannya beberapa pekan terakhir ini.
Tidak ada paksaan dari lingkungan ataupun keluarga pria yang pada 9 Oktober 2019 akan berusia 40 tahun ini.
Ia dituntun Imam Masjid At Thohirin, Abdullah M Ismail. Pedi pun mendapatkan nama Islami, yaitu Hidayatullah Daniel.
Diketahui, pria ini meninggal dunia karena penyakit asma akut yang sejak sebulan lalu bertambah parah.
Ia meninggal setelah 4 jam menjadi mualaf, tepatnya sekitar pukul 19.30 WITA.
Tetangga Pedi, Madzabullah Ali, mengatakan keinginan Pedi masuk islam tiba-tiba diucapkannya beberapa pekan terakhir ini.
Tidak ada paksaan dari lingkungan ataupun keluarga pria yang pada 9 Oktober 2019 akan berusia 40 tahun ini.
Loading...
0 Response to "Pria di Manado Wafat 4 Jam Setelah Jadi Mualaf dan Diberi Nama Islami"
Posting Komentar